"Ini disebabkan minimnya fasilitas dan akses pendidikan bagi masyarakat, serta masih mahalnya biaya pendidikan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hendra Wahyudi mengungkapkan, pada tahun 2020 penduduk miskin di Paser hanya 9,23 persen, kini mengalami peningkatan menjadi 9,73 persen.
Menurutnya angka tersebut menunjukkan kesejahteraan sebagian penduduk Kabupaten Paser masih relatif rendah.
"Ke depan kita perlu melakukan upaya penurunan angka kemiskinan ini secara serius, khususnya melalui program-program yang berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan," jelasnya.
Selain itu, Hendra juga menyoroti soal tingkat pengangguran di Kabupaten Paser.
Ia mengatakan, angka pengangguran di Paser mengalami kenaikan 1,18 persen pada tahun 2021.