Sabtu, 23 November 2024

Pertanian Dihajar Konsesi, Bangkit Lewat Hidroponik

Koresponden:
Er Riyadi
Sabtu, 16 Oktober 2021 8:27

Abdul Gushai, petani dan pengelola Green House, Desa Bukit Merdeka, Samboja, Kutai Kartanegara/ Diksi.co

Selada Air memang terkenal dengan waktu penanaman yang singkat. Usai pemindahan media tanam ke pipa-pipa hidroponik, dibutuhkan waktu 30 hari untuk masuk masa panen.

"Tergantung permintaan pasar, ada yang minta umur tanaman berkisar 30-35 hari setelah tanam," lanjutnya lagi.

Tugas berat diemban Green House milik Gushai. Setelah bertemu Isran Noor, Gubernur Kaltim, Kamis (14/10/2021).

Kala itu, Isran Noor, tengah melakukan kunjungan kerja ke daerah selatan Kaltim. Salah satu yang dia kunjungi adalah Desa Bukit Merdeka.

Gushai diminta meningkatkan produksi pertaniannya. Tujuannya satu, Sang Gubernur menginginkan ke depan, Kaltim tidak lagi mengimport komoditas pertanian, salah satunya Selada Air.

Walau tidak menjanjikan, Gushai berupaya memenuhi mimpi orang nomor satu di Bumi Mulawarman itu.

Tidak hanya Selada Air, berbagai komoditas akan ia tambah, termasuk buah-buahan.

"Ke depan akan ada teknologi hidroponik buah yang kami terapkan, seperti Melon. Sistem hidroponik semua nanti," ungkapnya.

Tidak ada yang bisa menghancurkan keyakinan kita, selain diri kita sendiri.

Mungkin itulah kutipan yang cocok disematkan kepada petani bernama Abdul Gushai.

Perjuangan menapak pelan mulai menunjukan hasilnya. Upayanya sebagai pahlawan pangan mungkin tak butuh standing ovation. Tapi nilai-nilai yang ia tanamkan, jadi bahan untuk kita, menghargai sebuah perjuangan. (tim redaksi Diksi)

Ditulis oleh Er Riyadi, Jurnalis Diksi.co

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews