Minggu, 19 Mei 2024

Pertamina Kucurkan Kredit Lunak di Masa New Normal

Koresponden:
diksi redaksi
Jumat, 12 Juni 2020 14:55

PT Pertamina (Persero) meluncurkan program dana bergulir khususnya bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kalimantan.

DIKSI.CO, BALIKPAPAN - PT Pertamina (Persero) meluncurkan program dana bergulir khususnya bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kalimantan.

Program dinamai Pinky Movement ini merupakan kredit lunak totalnya sebesar Rp 10 miliar hingga Rp 12 miliar.  

“Pelaku UMKM Kalimantan membutuhkan modal di masa new normal seperti sekarang ini,” kata Region Manager Comm. Relations & CSR Kalimantan Roberth MV Dumatubun, Jumat (12/6/2020). 

Robert mengatakan, Pertamina mendukung program pemerintah dalam menstabilkan perekonomian dimasa pandemik covid 19.

Perekonomian masyarakat di beberapa tempat sempat terpukul selama pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Sehubungan itu, Pertamina memandang perlu peluncuran program kredit dana bergulir bagi pelaku UMKM.

Program Pinky Movement ini pun merupakan realisasi Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta Pertamina menyisihkan keuntungan sebagai tanggung jawab sosial. 

Program Pinky Movement, lanjut Robert, merupakan kredit lunak pelaku usaha beromzet maksimal Rp 1 miliar per bulan.

Para pelaku usaha nantinya hanya diminta melunasi pinjaman berikut tambahan 3 persen biaya administrasi selama 3 tahun. 

“Kami bukan perusahaan perbankan sehingga tidak boleh membebani biaya bunga. Kalau di perbankan biaya bunga bisa mencapai 6 hingga 7 persen,” tuturnya. 

“Penerimaan biaya administrasi kredit nantinya juga dikembalikan dalam bentuk program sosialisasi, pelatihan dan lainnya,” imbuhnya.

Meskipun demikian, Pertamina harus memverifikasi setiap pelaku usaha penerima kredit program Pinky Movement.

Ketentuan persyaratannya seperti halnya dikenakan sektor perbankan; agunan, kelayakan kredit hingga survey lapangan. 

“Kami juga harus memastikan keberhasilan program. Sehingga dana bergulir mampu memberikan manfaat secara terus menerus pada masyarakat,” tegas Robert. 

Selain itu, Pertamina pun meminta pelaku mitra binaan lebih memanfaatkan produk non subsidi. Perusahaan ini memiliki pelbagai produk non subsidi seperti tabung Bright gas ukuran 12 dan 50 kilogram. 

“Tabung gas subsidi diperuntukan hanya untuk keluarga miskin. Sektor usaha harus mempergunakan tabung gas non subsidi,” ungkap Robert.

Menurutnya, Pertamina harus terus mensosialisasikan peruntukan tabung gas subsidi bagi keluarga miskin. 

“Tabung subsidi hanya untuk keluarga miskin. Masyarakat mampu agar tidak membeli hak orang lain yang memerlukan gas subsidi,” tegas Robert. 

Sementara itu, salah satu mitra binaan Pertamina, Anis mengakui keunggulan produk Bright gas dibandingkan tabung gas subsidi.

Ia menyebutkan adanya teknologi katup ganda (Double Spindle Valve System) guna menjamin keamanan tabung Bright gas. 

“Teknologi ini berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih,” ungkap pelaku usaha Aneka Sambal Balikpapan ini. 

Selain itu, Anis memuji penyematan tanda hologram di setiap tabung Bright gas.

Segel hologram tentunya menjamin keaslian tabung gas non subsidi ini. 

“Kalau saya kira sih enak yang pink karena isinya lebih banyak dan beli isi ulangnya juga mudah, pokoknya terjamin kualitasnya,” tegasnya. 

Saat ini, masyarakat Indonesia tidak khawatir memperoleh produk Bright gas. Pertamina sudah menyediakan fasilitas layanan Pertamina Delivery Service untuk produk Bright gas. (tim redaksi Diksi) 

 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews