Sekitar pukul 12.00 Wita, Bambang mengantarkan Yusuf ke PAUD yang terletak di Jalan AW Sjahranie, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu. Selang tiga jam, ia mendapatkan kabar dari sang istri, bahwa Yusuf dinyatakan menghilang di tempat penitipan.
Singkat cerita, malam harinya, setelah beberapa jam hilangnya Yusuf, ia bersama sang istri melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsekta Samarinda Ulu.
Setelah dua pekan, Yusuf dinyatakan menghilang secara misterius, Bambang mengatakan mendapat info dari seorang rekan kerja bahwa ada temuan mayat bayi tanpa kepala di Jalan Pangeran Antasari II, Teluk Lerong Ilir, Samarinda Ulu. Saat itu, muncul dugaan mayat bayi itu ialah Yusuf.
Hingga akhirnya, Polresta Samarinda mendatangkan ahli forensik dari Mabes Polri, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti untuk melangsungkan proses autopsi. Hasilnya dinyatakan bahwa penyebab kematian Yusuf murni karena tenggelam. Rusaknya bagian tubuh diakibatkan pembusukan saat berada di air. (tim redaksi Diksi)