Dalam teknisnya, M Edi Muin menuturkan demi mencegah penyebaran virus corona para peserta akan masuk secara bergantian agar tidak terjadinya penumpukan massa.
“Untuk pelaksanaannya sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19, sehingga para peserta masuk dengan bergantian. 10 orang dulu masuk, setelah itu bergantian lagi,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Pengurus Daerah IBI Kaltim, Sri Handayani menambahkan telah menerima sejumlah Alat Pelindung Diri (APD) dari BKKBN Kaltim untuk para tenaga medis yang berada di puskesmas selama masa pendemi.
“Alhamdulillah untuk APD kita sudah dapat bantuan dari BKKBN Kaltim, sehingga para tenaga medis dapat terlindungi dan bekerja secara maksimal,” tambahnya.
Selanjutnya, Sri Handayani akan memberikan sertifikat kepada para bidan dan dokter yang bertugas pada hari itu sebagai bentuk apresiasi.
Yang dimana sertifikat tersebut dikumpulkan oleh tenaga medis untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) untuk pemberian izin praktik.
“Dalam pelayanan KB satu juta akseptor nanti, para bidan dan dokter yang bertugas akan mendapatkan sertifikat yang dikumpulkan untuk mendapat STR agar mereka dapat menjalankan praktik,” pungkasnya. (tim redaksi Diksi)