Sabtu, 23 November 2024

Penghujung Program 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, Andi Harun : Capaian Rata-rata 76 Persen

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Kamis, 27 Mei 2021 6:51

Andi Harun, Wali Kota Samarinda saat diwawancara awak media, Kamis (27/5/2021)/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Menjelang akhir masa 100 hari kerja Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi, Pemerintah Kota Samarinda rapat evaluasi program 100 hari kerja yang telah dilaksanakan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Wali Kota Samarinda Andi Harun yang ditemui usai rapat mengungkapkan, program 100 hari kerja telah berjalan dengan baik. Persentase pelaksanaan seluruh OPD rata-rata diatas angka 76 persen.

"Semua OPD rata-rata sudah melaksanakan aksi secara baik. Semuanya rata-rata sudah terlaksana sekitar 76 persen," ujarnya, Kamis (27/5/2021).

Angka ini dikatakan Andi Harun diperoleh dari tim khusus yang memantau berjalan program-program di lapangan

"Kita punya parameter dan dinilai antar lintas OPD. Kita juga ada penilaian secara real time. Tadi kita kumpulkan seluruh OPD untuk mengkonfirmasi pekerjaan-pekerjaan mereka," terangnya.

AH sapaan karib wali kota optimis program 100 hari kerja akan dapat diselesaikan hingga batas akhir yakni pada 5 Juni 2021.

"Kita optimis akan menyelesaikan program-program 100 hari kerja sampai di tanggal 5 Juni," imbuhnya.

Catatan kritis disampaikan AH yakni mengenai fungsi koordinasi antar OPD. Fungsi koordinasi yang dimaksud seperti koordinasi antara Dishub Samarinda, Disperindag Samarinda, dan Satpol-PP Samarinda terkait tugas-tugas penertiban.

"Fungsi koordinasi misalnya urusan parkir Dishub, pasarnya Disperindag, PKL urusan Satpol-PP. Dalam operasi pelaksanaan aksi kadang mereka bersama kadang tidak. Mungkin parkirnya tertib, PKL-nya kurang," jelasnya.

Tugas penguatan fungsi koordinasi ini telah diistruksikan AH kepada seluruh asisten di lingkup Pemkot Samarinda.

"Saya juga sudah beri catatan kritis kepada seluruh asisten terkait penguatan fungsi koordinasi yang hari ini perlu ditingkatkan," ujarnya.

Masalah lain yang mendasar yakni mengenai alokasi anggaran. Diketahui pasca terpilih Andi Harun-Rusmadi belum terlibat langsung dalam penyusunan anggaran belanja daerah tahun 2021.

"Iya itu kendala. Tapi itu tantangan dan akhirnya kita bisa membuat pola-pola sederhana yang membuat kendala itu tidak menjadi penghalang," tuturnya.

Seperti program pengendalian banjir, Andi Harun-Rusmadi Rusmadi berupaya bergerak menggunakan pola-pola gotong royong dengan mengerahkan seluruh Sumber Daya Manusia yang ada di setiap OPD.

"Kita mengurangi volume banjir kita gerakan gotong royong, kita gerakan sumber daya yang ada di OPD, misalnya pasukan hantu banyu di PUPR yang melakukan pengerukan sementara di parit. Sambil kita membuat perencanaan jangka menengah dan jangka panjang," pungkasnya. (advertorial) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews