DIKSI.CO, SAMARINDA - Pendiri perusahaan tambang batu bara di Kaltim, memberikan bantuan Rp 50 miliar kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk beasiswa pendidikan pasa tahun 2020.
Pada 2019, donasi dana abadi diberikan kepada Institut Teknologi Bandung (ITB) sebesar Rp100 miliar.
Tahun 2021 Universitas Indonesia (UI) juga menerima donasi Rp50 miliar untuk beasiswa.
Terkait bantuan itu, turut mendapat respon dari Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim.
"Ini nyata depan mata. Mereka beri bantuan Rp100 miliar untuk ITB, Rp50 miliar untuk UGM, Rp50 miliar untuk UI. Unmul mana kok tidak ada," kata Hadi, Rabu (11/5/2022), kemarin.
Prof Masjaya, Rektor Universitas Mulawarman, turut merespon
Masjaya, mengaku kecewa kepada perusahaan pemilik PKP2B tersebut.
"Sebagai lembaga perguruan tinggi yang mendidik SDM sebagian besar Kaltim, tentu sangat kecewa kalau ada seperti itu," kata Prof Masjaya, Kamis (12/5/2022).
Menurut Rektor Unmul, lebih bijak bagi perusahaan PKP2B untuk mendahulukan pemberian CSR ke universitas yang ada di Bumi Mulawarman.
Setelah Kaltim, barulah perusahan itu menyalurkan bantuan ke universitas lain di luar Kaltim.
"Semestinya prioritas anak didik di Kaltim, atau membiayai beasiswa sampai selesai. Membangun fisik dan SDM dalam jumlah banyak," paparnya.
"Esensi pembangunan itu memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Jadi kalau eksploitasi di Kaltim, ambil keuntungan dan beri dampak di Kaltim. Keuntungan harus berdampak ke masyarakat sekitar," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)