"Iya penuh. Karena sudah sembilan hari berturut-turut positif Covid-19 di Kaltim di atas 1.000 kasus," paparnya.
"Hadi mengaku pihaknya belum dapat melakukan penambahan fasilitas karantina lain. Alasannya terkendala ketersediaan tenaga medis.
"Masalnya mau nambah lagi, nakesnya yang terbatas," tegasnya.
Di awal pandemi, Dinkes Kaltim pernah mewacanakan beberapa aset Pemprov Kaltim menjadi pusat karantina. Beberapa aset itu antara lain Hotel Atlet di GOR Madya Sempaja, dan Asrama Pelatihan Pertanian Kaltim.
Hadi mengaku tidak bisa berkomentar banyak terkait pengaktifan dua lokasi itu sebagai pusat karantina pasien Covid-19.
"Sebaiknya tanya pada Kadinkes Kaltim dan Direktur AWS. Khawatir saya salah update," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)