DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota Samarinda menyiapkan rencana pembangunan kereta layang (skytrain) atau kereta umum dengan rute Stadion Madya Sempaja menuju Bandara APT Pranoto Samarinda serta sebaliknya.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, kedua opsi tersebut telah diteruskannya kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk ditindaklanjuti dengan melakukan kajian mendalam.
Meski diperkirakan tidak akan rampung dalam waktu dekat, namun perencanaan ini dapat diselesaikan pada tahun pertama menjabat sebagai wali kota.
Menurutnya, dengan pembangunan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan dan terpadu dapat berdampak terhadap pengurangan masalah kemacetan di Samarinda.
"Pertama bisa mengurangi macet. Kedua bisa jadi jalan alternatif," ungkap Andi Harun usai rapat teknis di Balai Kota, Senin (19/7/2021).
Ia kemudian mencontohkan, jika yang dibangun adalah kereta umum, maka yang akan dibuat mirip seperti di Palembang. Sementara jika skytrain, akan mengarah seperti mass rapid transit (MRT) yang diterapkan di Jakarta.
Meski demikian, Andi Harun menegaskan bicara soal infrastruktur transportasi bukan cuma MRT. Khusus skytrain maupun kereta umum, jika masih dinilai mahal maka akan dikurangi lagi. Menurutnya yang penting masalah macet dapat direalisakan maksimal dan berjalan.
"Tapi kami tidak sampai ke sana (seperti MRT Jakarta). Saya sudah beri arahan kepada dinas terkait untuk menyusun, bisa bangun skytrain monorail itu dimana lokasinya, tadi ada rencana awal dari stadion Madya Sempaja menuju bandara APT Pranoto," paparnya.
Terpisah, Plt kepala Dinas Perhubungan (Dishub) kota Samarinda Herwan Rifa'i menjelaskan, rencana tersebut merupakan rencana jangka panjang dari Pemkot Samarinda untuk menciptakan transportasi massal yang memadai di kota Samarinda.
"Intinya jalurnya adalah dari dan menuju bandara (APT Pranoto Samarinda), jadi jarak terpendeknya 15 sampai 20 kilometer dari stadion Sempaja. Apakah skytrain atau kereta itu yang akan dikaji," ucap Herwan saat dikonfirmasi.
Herwan melanjutkan, pengkajian rencana tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat dan ditargetkan selesai pada tahun 2021 ini. Sehingga, sambungnya, pada tahun depan dapat diekskusi.
"Yang penting kita kaji dulu, moda transportasi apa yang paling efektif dan efisien. Masterplan targetnya tahun ini selesai, jadi tahun 2022 kita sudah action," tutupnya. (advertorial)