"Pengamanan agak rawan karena infonya ada kecurian sebelumnya, jadi kami libatkan ormas dan warga sekitar buat wakar," jelas Nawer.
Ketua tim pembongkaran ini pun optimistis pengerjaan tersebut dapat selesai sesuai target.
Nawer menjelaskan, pihaknya mempekerjakan 70 orang untuk proses pembongkaran.
Mereka terdiri dari 45 orang berasal dari luar daerah yang ahli memotong dan sisanya adalah warga sekitar.
"Kami kebut sesuai target, karena kasihan juga pedagang kalau lama-lama. Jadi kita kebut terus ini, supaya cepat terbangun," jelasnya.
Ia juga mengatakan bekas puing-puing bangunan dibuang di dua lokasi berbeda yakni di kawasan Ring Road dan Sungai Siring.
"Ada tempat khusus saya di sana, karena memang saya di bidang besi-besi juga. Kalau ada besi tua itu mudah-mudahan bisa dipakai, kalau batu-batu kita angkut," ucapnya.
Proses pembongkaran Pasar Pagi Samarinda ini menggunakan 5 unit ekskavator dan 20 mobil truk pengangkut muatan sisa material.
"Anggaran kita untuk bongkaran saja Rp 800 jutaan, ada lebih Rp 1 miliar, tapi mudah-mudahan bisa ikut lagi dilelang untuk pembangunannya nanti," pungkasnya. (*)