Pembangunan IKN Melaju Tanpa Ragu Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran

DIKSI.CO — Memasuki satu tahun masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan kemajuan signifikan di berbagai sektor.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai simbol kemajuan, pemerataan pembangunan, dan masa depan Indonesia.
Langkah ini ditegaskan melalui terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan Perpres Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025, yang keduanya menekankan percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Regulasi tersebut ditetapkan pada 30 Juni 2025 di Jakarta.
Pemerintah menargetkan Ibu Kota Nusantara menjadi Ibu Kota Politik Indonesia pada 2028, seiring dengan pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pembangunan infrastruktur yang terus dikebut.
Investasi dan Anggaran Meningkat Tajam
Presiden Prabowo menyetujui anggaran pembangunan IKN periode 2025–2029 sebesar Rp48,8 triliun.
Namun, pembangunan tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Hingga kini, Otorita IKN telah menerima komitmen investasi senilai Rp225,02 triliun, yang terdiri dari Rp66,3 triliun investasi swasta murni dan Rp158,72 triliun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dana tersebut digunakan untuk membangun jalan, multi-utility tunnel, serta hunian di kawasan IKN.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono menyebut besarnya minat investasi menjadi tanda kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo–Gibran.
“We are at the point of no return. Tidak ada keraguan dalam membangun IKN. Semua langkah yang diambil kini sepenuhnya diarahkan untuk mencapai target menjadikan Nusantara sebagai Ibu Kota Politik pada tahun 2028, sesuai dengan arahan Presiden,” ungkap Basuki.
Pemberdayaan Masyarakat dan SDM Jadi Prioritas
Selain pembangunan fisik, Otorita IKN juga fokus pada penguatan kapasitas masyarakat.
Hingga kini telah terlaksana lebih dari 879 pelatihan keterampilan bagi ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, pelaku UMKM, dan warga sekitar kawasan IKN.
Di bidang pendidikan, Otorita IKN menjalankan program kolaborasi guru dengan penutur asli bahasa Inggris (native speaker) di SDN 006 Sepaku.
Program ini menjadi bagian dari upaya membangun budaya literasi bahasa Inggris dan mempersiapkan generasi muda Nusantara untuk berdaya saing global.
Otorita IKN menargetkan layanan pendidikan dari PAUD hingga SMA di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dapat beroperasi pada Tahun Ajaran 2026/2027 dengan standar internasional dan tetap inklusif.
Ketahanan Pangan dan Kesehatan Jadi Fondasi Pembangunan
Sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan, 10% wilayah IKN dialokasikan untuk produksi pangan.
Otorita IKN telah mendampingi 67 kelompok tani dan kelompok wanita tani, mendorong praktik pertanian berkelanjutan, serta hilirisasi komoditas seperti jamur, madu, dan kopi liberika — yang kini direvitalisasi sebagai komoditas khas Nusantara.
Pada 10 Oktober 2025, IKN bahkan mencatat rekor MURI melalui penanaman serentak 1.010 bibit kopi liberika di DAS Sanggai.
Sementara di sektor kesehatan, Otorita IKN rutin menyelenggarakan layanan cek kesehatan gratis di Klinik Kantor Otorita IKN, dengan lebih dari 877 peserta yang telah memanfaatkan layanan tersebut.
Optimisme Menuju Indonesia Emas 2045
Basuki menegaskan bahwa pembangunan IKN kini telah memasuki fase yang tidak bisa dihentikan.
“Yang kita bangun bukan sekadar kota baru, tapi masa depan Indonesia. Dan masa depan itu kini sedang kita wujudkan bersama,” tegasnya.
Dengan dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto, pembangunan IKN akan terus berlanjut dengan prinsip transparansi, konsistensi, dan keberlanjutan.
Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan Nusantara sebagai pusat pemerintahan yang akuntabel, modern, dan berdaya saing global. (*)
