Karantina ini menurut Ismed, dilakukan untuk masa pemulihan pasien dari penyakit, kaitannya adalah untuk mengembalikan sistem imun pasien.
Ismed meyakini pasien yang sudah menjalani dua kali swab dengan hasil negatif, tidak akan menularkan virus corona ke orang lain. Hanya saja, pasien sembuh tersebut diyakini masih mungkin kembali tertular Covid-19.
"Dia tidak menularkan Covid 19, tapi dia masih bisa tertular oleh penderita Covid-19, dari orang lain yang positif, terlebih penderita Covid yang asimptomatik (tidak bergejala)," tegasnya.
Kenapa bisa begitu, mungkinkah pasien sembuh Covid-19, masih bisa tertular virus mematikan asal Wuhan, Tiongkok tersebut.
Dikutip dari Tempo.co, Akademisi dan Praktisi Klinis, Ari Fahrial Syam mengatakan siapapun bisa menderita Covid-19, termasuk mereka yang sudah pernah mengalaminya. Hal ini didasari oleh belum terbuktinya pembuatan antibodi usai terjangkit virus corona.
“Ini yang perlu masyarakat pahami. Ketika kita sakit, tubuh akan merangsang sistem imunitas untuk membuat zat kekebalan tubuh atau antibodi agar kebal dari penyakit serupa. Tapi untuk corona, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa bisa tercipta antibodi sehingga tidak kena lagi,” katanya.