"Penduduk kota ini yang melakukan usaha kecil seperti gorengan itu sangat banyak, kalau minyak gorengnya mahal maka akan mempengaruhi harga produk lain, dan itu akan membuat konsumsi di kota ini menjadi tidak stabil," terangnya.
Untuk diketahui 40 ribu liter minyak goreng yang akan disalurkan tersebut berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Kaltim.
Terpisah, Dinas Perdagangan Kota Samarinda sendiri sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan lurah se-Kota Samarinda tentang penyaluran operasi pasar minyak goreng ini.
Kelurahan melalui RT masing-masing akan menginformasikan kepada warganya tentang operasi pasar tersebut yang akan digelar di kelurahan, dan memberi kupon bagi warga yang terdata sebagai penduduk kurang mampu yang menjadi sasaran utama operasi pasar ini.
"Sasaran utamanya adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah, tetapi kita juga terbantu dengan ritel modern yang menurut instruksi presiden juga harus menerapkan harga Rp 14.000," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas.
"Jadi dengan seperti itu masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng di ritel, yang stoknya kosong bisa kita bantu melalui operasi pasar," ujarnya. (tim redaksi Diksi)