VONIS.ID, SAMARINDA - Bak kata sudah jatuh tertimpa tangga. Kira-kira demikianlah nasib warga Kota Tepian yang saat ini kembali diterjang musibah banjir.
Sudah wabah pandemi Covid-19 yang membuat banyak tenaga kerja di rumahkan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK), Minggu (24/5/2020) tepatnya di perayaan Lebaran Idulfitri saat ini, nasib warga di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Sungai Pinang semakin memilukan karena berlebaran di tengah genangan air.
Seperti yang dialami seorang ibu rumah tangga (IRT), bernama Indok Tang (29) warga RT 17 yang mana pada sebulan lalu suaminya terkena PHK oleh tempatnya bekerja di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Selili.
"Paling nyata sekarang ini kami mengharapkan bantuan sembako. Karena selain terkena dampak korona suami saya di PHK ditambah lagi banjir saat ini," ungkap ibu tiga anak ini saat dijumpai, pukul 16.45 Wita tadi.
Menurut pengalaman Indok yang telah bermukim sejak lima tahun silam ini, jika kondisi air seperti sekarang biasa baru akan mereda pada pekan depan.
"Sampai sekarang air ini masih naik terus mas," jelasnya.
Lebih jauh diceritakan Indok, sehari menjelang lebaran tanda-tand banjir sudha mulai terlihat namun ketinggiannya masih sekira mata kaki orang dewasa. Ketika menjelang pagi tadi, air dengan cepat terus bertambah hingga saat tadi telah mencapai ketinggian paha orang dewasa.
Dengan kondisi yang begitu pelik saat ini, Indok mengaku rencananya ia akan balik kampung ke Tarakan, Kalimantan Utara untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Namun belum sempat keinginan itu terwujud, bencana banjir kembali menghalau keinginan kecil keluarganya.
Walhasil, Indok beserta suami dan ketiga anaknya hanya bisa pasrah dan bertahan menjalani hidup di tengah kondisi saat ini. Ketika ditanya apakah Indok akan melakukan pengungsian, ia menjawab untuk saat ini perihal tersebut belumlah terpikirkan.
"Kalai air naik lagi kemungkinan saya ngungsi ke rumah kakak di Jalan Jelawat," imbuhnya.
Meski cobaan terus menimpanya, namun Indok beserta anak terkecilnya yang bernama Faris (4) tetap berusaha tersenyum. Hal itu tergambar saat ia menemani sang buah hati yang sedang asik menikmati genangan banjir.
"Ya jagai anak mas, biar mereka main senang juga hatinya, kalau dirumah teruskan pusing nanti," tutupnya dengan senyum simpul. (tim redaksi)