DIKSI.CO - Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespon saran Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) agar pejabat menggunakan transportasi umum.
Bahlil Lahadalia menyebut tak perlu diajari untuk naik angkutan umum.
Pasalnya, Bahlil mengaku pernah jadi kondektur angkot hingga jadi sopir.
"Jangan ajari saya naik angkutan umum karena saya kondektur angkot 3 tahun di terminal, jadi sopir angkot 2 tahun waktu sekolah SMA. Kuliah juga bawa angkot," ujar Bahlil, Minggu (2/2/2025).
Ia mengaku tak masalah jika diminta untuk naik angkutan umum.
Bahlil juga mengaku bersedia jika diminta memberikan penjelasan terkait pemahaman penggunaan kendaraan umum.
"Nggak ada masalah. Nanti kalau memang butuh upgrading, pejabat untuk bagaimana teknik naik angkot, nanti ajak saya saja yang jadi pembicara, karena memang itu ilmu saya," tegasnya.
Sebelumnya, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan agar pejabat negara menggunakan transportasi umum.
Ketum MTI, Tory Damantoro, menilai sudah semestinya pejabat meminimalisir penggunaan patwal di jalan raya.
"Filosofinya hidup di kota itu adalah hidup bersama, karena orangnya banyak. Kalau semuanya meminta diprioritaskan akan terjadi kecemburuan sosial," ujar Tory dilansir dari detik.
MTI sepakat agar patwal hanya dibatasi untuk pejabat seperti Presiden dan Wakil Presiden.
"Dalam keseharian dengan hirup pikuk kemacetan di Jakarta, sebaiknya pengawalan dibatasi untuk Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan pejabat negara yang lain tidak perlu dikawal seperti halnya Presiden dan Wakil Presiden," usulnya. (*)