Tetapi seorang wirausaha akan selalu berfikir bahwa sumber daya yang dia gunakan itu harus punya manfaat.
"Punya output, outcome accountable yang terhitung secara jelas," imbuh Sekwan yang akrab disapa Agus Tri tersebut.
Meski demikian, output dan outcome itu tidak bisa langsung dihitung dengan nilai intrinsik mata uang atau nominal keuntungannya.
"Tetapi keuntungan itu harus terlihat dan tetap bisa dihitung," jelasnya lagi.
Ia mengambil contoh, gambaran penggunaan APBD yang menguntungkan bagi masyarakat.
Seperti pembangunan jalan dari Bayur ke Muang akan membuat petani-petani di Muang yang bertanam sayur dan buah-buahan bisa cepat mencapai Pasar Segiri Kota Samarinda.
"Jadi pembuatan jalan itu sudah jelas dan dapat dihitung secara kuantitatif bukan bicara tentang kualitatif lagi," pungkasnya. (advertorial)