Iriansyah berharap agar instansi terkait seperti Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dapat memberikan dukungan lebih untuk pengembangan fasilitas latihan.
Potensi atlet Kabaddi di Kaltim dinilai sangat menjanjikan, namun perkembangan mereka bisa terhambat tanpa dukungan fasilitas yang memadai.
Selain fasilitas, Iriansyah juga menyoroti perlunya peralatan penting seperti pelindung lutut, pelindung siku, tali skipping, dummy, marker, dan foam roller. Ketiadaan alat-alat ini menjadi hambatan dalam memaksimalkan latihan atlet.
Dalam aspek kepengurusan, hingga saat ini belum ada pembahasan yang jelas terkait anggaran untuk pengembangan cabang olahraga Kabaddi.
“Saya juga kurang info mengenai anggaran, apakah sudah ada pembahasan di tingkat pemprov atau kota,” jelasnya.
Meski menghadapi berbagai kendala, tim Kabaddi Kaltim tetap mampu meraih prestasi.
Pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) sebelumnya, tim ini berhasil menyumbangkan 1 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
“Di PON lalu, kami berhasil menyumbangkan 1 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu,” tutupnya. (adv)