"Saya melihat sendiri, keterlibatan masyarakat, lapangan kerja dan peluang usaha yang terbuka. Serta yang paling menarik, adalah aspek konservasinya (Pesut Mahakam)," tambah dia.
Sebelum menembus 50 besar ADWI 2022, Desa Pela diketahui sudah cukup sering menerima penghargaan di bidang kepariwisataan di tingkat daerah hingga nasional. Sebab desa habitat Pesut Mahakam ini melarang dengan tegas praktek ilegal fishing.
Pihak desa bahkan menyiapkan informasi digital yang terpusat di Museum Nelayan tentang Pesut Mahakam. Baik untuk generasi muda desa dan juga para pengunjung yang secara khusus hadir ke desa tersebut.
"Karena Pesut Mahakam ini dikonservasi dan diberikan edukasi kepada para nelayan agar populasinya semakin meningkat dan keberadaanya menjadi titipan bagi anak cucu selanjutnya," tuturnya.
Semenatara itu, turut menambahkan Bupati Kukar Edi Damansyah menyebut pembangunan berkelanjutan tentu akan menunjukkan hasil positif jika berbasis kepada kemasyarakatan.
Semisal Desa Pela yang jelas sebagai salah satu desa percontohan bagaimana masyarakat dan pemeirntahan desa saling bersinergi mengelola potensi yang ada dengan baik.