“Tapikan rencananya yang di bersihkan hanya daerah situ saja (Jalan Gajah Mada). Kalau kita berbicara RTH lebih parah Marimar karena mereka membangun lapak permanen. Kalau PKL ini kan sistem bongkar pasang saja siang sudah bersih,” bebernya.
Guna mempertahankan ruang hidupnya, sejumlah pedagang pun diketahui sempat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar oleh para wakil rakyat pada beberapa waktu lalu.
“Dari hasil RDP itu kami sudah rangkum ada 4 point, dan telah bersurat kepada pimpinan untuk di sampaikan ke Pemkot Samarinda,” tambahnya.
Untuk itu, politisi dari fraksi PPP meminta Pemkot Samarinda bisa membuka ruang komunikasi dengan para PKL di kawasan tepian Mahakam.
“Mereka ini hanya minta berkomunikasi dengan instansi terkait. Bagaimana solusinya, bahkan mereka ini mau kalaupun di pindah. Jadi saya harap Pemkot melalui instansi terkait bisa membuka ruang komunikasi dengan para PKL,” pungkasnya. (Advertorial)