DIKSI.CO, SAMARINDA - Komisi IV DPRD Samarinda miris melihat kenyataan tingginya kekerasan dan seksual terhadap perempuan.
Guna mencegah pelecehan seksual terlebih di lingkungan sekolah, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti meminta agar dinas pendidikan bisa mengembangkan sistem pembelajaran untuk membekali para guru-guru mempelajari cara perlindungan anak dan perempuan sesuai dengan aturan undang-undang.
“Ini sangat penting untuk guru-guru dibekali dengan pelajaran tentang ramah anak, bagaimana cara pola pendidikannya, lalu apa saja hukumnya jika melakukan kekerasan kepada anak-anak. Itu semua harus diketahui para guru,” ujar Sri Puji Astuti, Jum'at (18/6/2021).
Wanita yang kerap di sapa Puji tersebut, menilai masih banyak para tenaga pendidik atau guru yang masih belum paham tentang perlindungan anak. Namun jika diberikan edukasi, para tenaga pendidik bisa menerapkan dan mendidik siswa-siswa agar tidak melakukan kekerasan.
"Makanya Bimbingan teknis (Bimtek) harus diadakan. Selain bimtek tingkat RT harus digerakkan, bahkan ibu-ibu PKK haru bergerak juga," terangnya.
Politisi dari fraksi Demokrat tersebut berharap, agar bimtek ini bisa diselenggarakan oleh dinas pendidikan dan dinas pemberdayaan perempuan dan anak. Karena kekerasan terhadap anak sangat privasi dan merupakan hal yang sangat sensitif.
"Jangan takut, kalau mengalami kekerasan langsung laporkan jika menemukan kekerasan terhadap anak - anak, biar langsung diurus kepada pihak berwajib,” pungkasnya. (advertorial)