Dirinya justru mengingatkan daerah agar mengevaluasi kembali rencana pembelajaran tatap muka.
Alasannya, seluruh komponen harus benar-benar siap bila melakukan tatap muka. Protokol kesehatan harus benar-benar berjalan, tanggung jawab kepala daerah harus seiring sejalan dengan keinginan dengan pihak Satgas Covid-19, dan pihak sekolah serta orang tua murid.
"Saya belum menyarankan pembelajaran tatao muka, walau beberapa daerah ada kecamatan yang memungkinkan," ungkap Salehuddin.
Dirinya menyarankan, pada Desember saat ini, Pemprov Kaltim harus menyiapkan bagaimana protokol kesehatan, bagaimana 3M di sekolah, menyiapkan instrumen dan fasilitas kesehatan, sebelum masih lembelajaran tatap muka.
"Perlu evaluasi yang mendalam apakah memang Januari tahun depan bisa melakukan pembelajaran tatap muka," jelasnya.
Hal ini lantaran, jangan sampai pembelajaran tatap muka yang dipaksakan justru akan berdampak pada peningkatan kasus Covid-19.
"Alternatifnya, walaupun tatap muka jangan sampai justru terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19. Di sisi lain harus bagaimana memaksimalkan pembelajaran ini," pungkasnya. (advertorial)