DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Ketua Komisi III DPRD kota Balikpapan, Alwi Al Qadri, menegaskan bahwa peranan komisi III sangatlah penting terhadap penanganan banjir di Kota Balikpapan, terlebih pasca launching DAS Ampal akan terus mengawal dan mengawasi pekerjaan hingga tuntas.
Ada enam titik pekerjaan dalam penanggulangan dan penanganan banjir di kota Balikpapan, tentunya setiap lokasi mempunyai permasalahan yang berbeda, sehingga di situlah peranan pihaknya dibutuhkan.
"Yang jelas dua tahun pekerjaan ini kami akan mengawal hingga tuntas. Semoga sesuai rencana dan harapan dengan spek-spek yang diinginkan berdasarkan master plan," kata Alwi.
Alwi memahami dalam menangani banjir memang membutuhkan waktu, tapi tahapan proyek itu minimal dapat mengurangi banjir dan memberikan dampak positif. Jangan sampai tidak berjalan sesuai rencana.
"Apalagi ini berbicara biaya besar, jangan sampai sudah menggelontorkan anggaran Rp 150 Miliar efeknya tidak ada. Kami tidak meminta muluk-muluk ini harus segera kelar, namun minimal mengurangi banjir 30-50 persen, apalagi banjir ini begitu terasa di masyarakat," ujarnya.
Selain itu, penggunaan material juga harus diawasi, karena sejatinya proyek berskala besar harus menggunakan bahan-bahan yang mumpuni.
"Ya jangan sampai materialnya diakal-akalin, contoh seperti ketebalan besi harus sesuai jangan sampai ukurannya dikecilin. Karena ini berdampak kepada maintenance, nantinya belum setahun dua tahun sudah rusak," cetusnya.
"Besar harapan kami anggaran ini tidak sia-sia, tidak buang-buang uang. Ingat Rp 150 Miliar itu bukan uang sedikit," sambungnya.
Dia menambahkan, perlunya menelusuri titik-titik penyebab banjir yang lain, lalu dianggarkan setiap tahunnya dan dieksekusi, supaya benar-benar meminimalisir banjir di kota Beriman.
"Besar harapan saya tiap tahun kita wajib menganggarkan masalah penanganan banjir, entah menggunakan skema multi years atau yang lain, sampai betul-betul tidak ada lagi banjir di Balikpapan ini," pungkasnya. (Advertorial)