Minggu, 19 Mei 2024

Kisah Teddy Herianto, Warga Banjarmasin yang Akhirnya Bisa Pulang Usai Terjebak Lockdown di Nepal

Koresponden:
diksi redaksi
Rabu, 10 Juni 2020 2:48

Teddy Herianto, warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan / DOK: Teddy Herianto

Biaya sebesar itu, kata dia, hanya untuk rute perjalanan Nepal, Doha, dan Amsterdam.

 

Sementara untuk rute Amsterdam, Singapura dan terakhir Jakarta, Teddy kembali harus merogoh kocek untuk membeli tiket salah satu maskapai.

"Waktunya sangat mepet, dan biayanya cukup mahal, total dari Nepal sampai ke Indonesia sebesar kurang lebih Rp 38 juta rupiah, ini yang membuat banyak WNI yang gagal pulang," katanya.

Sebelum berangkat, Teddy diwajibkan melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di salah satu rumah sakit di Kathmandu.

"Pesawat berangkat ke Doha tanggal 6 Juni 2020, sebelum tanggal itu saya langsung ke rumah sakit untuk PCR sebagai syarat, beruntung hasil PCR saya negatif, jadi bisa berangkat," jelas Teddy.

Teddy mengaku, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangladesh hanya pernah membantu dua kali biaya hidup selama di Nepal sebesar 10.000 rupee atau sekitar Rp 1.800.000 dan biaya hotel selama sebulan.

"Pulang ke Indonesia ini biaya sendiri. Saya pernah dibantu selama di Nepal sebanyak dua kali masing-masing 5.000 rupee dan biaya hotel untuk Bulan Juni sebesar 40.000 rupee," ungkapnya.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews