"Jadi peletakan smart city di ditetapkan itu mudah - mudahan terwujud. Konsepnya memang luar biasa dan sempat heboh waktu itu," ungkapnya.
Dengan begitu kata dia lagi, perlu disiapakan dari pelbagai aspek agar pembangunan dalam arti luas bisa lebih optimal, terarah dan terukur.
"Jadi perlu disiapkan menuju smart city, seperti kota - kota manajemen kita sendiri, lalu sumber daya manusia kita, dan akses informasi teknologi kita," paparnya.
Dengan begitu, pemerataan pembangunan yang adil dapat dinikmati seluruh masyarakat terlebih Kabupaten Paser.
"Nah ini harus kesinambungan. Jadi sustainneble lah kita. Jadi dikatakan smart city itu cerdas, tangkas, pintar dll bisa terwujud," urainya.
Kendati begitu, menuju daerah dengan ibu kotanya Tanah Grogot agar berwawasan smart City itu tidaklah mudah. Perlu sinkronisasi perencanaan sesuai arah pembangunan jangka menengah daerah, lantaran perlu waktu lima tahun untuk merealisasikan konsep kota pintar tersebut.
"Cuman terakhir kemarin ada penetapan daerah pesisir masih ditetapkan sebagai cagar alam. Nanti lah saya buka-buka dulu dokumen RPJMD kami ya. Nanti saya jelaskan," tutupnya. (advertorial)