"Sudah dua tahun, 2021 ini juga ada anggaran yang dialokasikan sekitar lima sampai enam miliar" jelasnya.
Udin sapaan akrab Syafruddin menyebut terjadi pemotongan anggaran proyek normalisasi sungai pada tahun 2020, sehingga program ini tidak berjalan maksimal.
"Memang rutin diprogramkan karena 2020 itu, dipotong separuh kan dari Rp6 miliar, jadi sekitar dua miliar sekian," tegasnya.
Sebagai anggota DPRD Kaltim daerah pemilihan Balikpapan, dirinya akan terus mendorong Pemprov Kaltim melanjutkan program normalisasi sungai tersebut.
Tidak hanya Sungan Ampal, nantinya beberapa sungai di Kota Minyak juga akan dinormalisasi.
"Yang pasti kami sebagai Anggota DPRD Kaltim, terutama dapil Balikpapan terus mendorong agar apa apa kewenangan Pemprov Kaltim di Balikpapan, apakah itu jalan, draisase, atau sungai," pungkasnya. (advertorial)