"EO itu bukan hanya pelaksana tapi harus jadi kreator," sambungnya.
Tantangan terbesarnya, pelaku event organizer dituntut bisa menciptakan project yang menarik perhatian guna memberi nilai tambah pada ekonomi kreatif Kaltim.
Bukan tidak mungkin, event seperti Etam Festival 2021, yang digelar beberapa waktu lalu, menyerap transakso hingga Rp5 miliar.
Rata-rata kunjungan ke Etam Festival 2021 mencapai 5 ribu pengunjung, dan pada akhir pekan mencapai 8-10 ribu pengunjung.
"Banyak yang orisinil di Kaltim, bukan cuma alam dan budaya. Kita harus menciptakan sesuatu yang harus ada kekuatan daerahnya. Bisa aja ada fashion show di hutan. Termasuk mengeksplor sport tourism," tegasnya. (tim redaksi Diksi)