"Awalnya kapal meminta bahan bakar ke supervisi lintasan itu sebanyak 5 ton Solar karena jarak tempuh dari Toli-toli ke Tarakan kurang lebih menghabiskan solar 5 Ton namun dari pihak supervisi lintasan hanya memberikan sebanyak 4 Ton BBM solar saja," tambahnya.
Karenakan insiden itu terjadi pada malam hari, bantuan BBM baru dapat dilakukan pagi hari. Sehingga kapal terombang ambing kurang lebih 6 jam.
"Sekitar pukul 08.00 wita pihak Pertamina Kota Tarakan melakukan pengisian BBM kapal sebanyak 1 Ton di tengah laut dengan menggunakan speedboat," ungkapnya.
Usai mendapatkan bantuan kapal kemudian melanjutkan perjalanan dan tiba di Pelabuhan Ferry Juwata pada pukul 11.12 Wita.
Jamzani menambahkan terkiat kejadian tersebut pihaknya memastikan kondisi seluruh penumpang selamat dan telah berada di Tarakan. Namun mengenai alasan BBM yang diberikan kurang, polisi belum mendapatkan keterangan dari supervisi.
"Belum diketahui pasti alasan pihak supervisi lintasan hanya memberikan BBM solar kepada KM Julung-julung sebanyak 4 Ton saja dengan tujuan Toli-toli ke Tarakan," pungkasnya. (tim redaksi)