DIKSI.CO, SAMARINDA - Kecelakaan di aliran Sungai Mahakam kembali terjadi. Kali ini kejadian tersebut melibatkan kapal jenis speed boat dan sebuah tongkang. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (13/12/2020) pukul 07.00 Wita pagi tadi. Naas dalam peristiwa itu seorang motoris speed boat dikabarkan hilang dan tenggelam di aliran Sungai Mahakam.
Peristiwa naas itu terjadi tepatnya di perairan Sungai Mahakam segmen Jalan Ciptomangunkusumo, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir.
Informasi dihimpun, korban bernama Wahyudi (23). Kronologi awalnya, seorang pekerja pandu bandar dari PT Pelindo IV, bernama Jupri, menyewa speed boat yang dikemudikan Wahyudi. Saat itu Jupri mememinta kepada korban, untuk menghantarkannya merapat ke Tagboat Lintas Samudera, guna melakukan pengecekan surat izin melintas.
"Tagboat Lintas Samudera ini dari ilir mengarah ke hulu sedang membawa Tongkang tanpa muatan," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Balikpapan Basarnas Kaltimtara, Melkianus Kotta, melalui Koordinator Siaga SAR Samarinda, Riqi Efendi.
Singkat cerita, setelah melakukan pengecekan surat, Jupri lalu meminta kepada Wahyudi untuk mengantarkannya kembali ke Kantor PT Pelindo IV. Namun saat hendak berangkat, speed boat yang mereka tumpangi tiba-tiba mengalami mati mesin akibat baling-baling yang tersangkut sampah.
Derasnya arus Sungai Mahakam membawa mereka mengarah ke tongkang Lintas Samudera yang mulai bergerak ke arah hulu. Mengetahui akan terjadinya tabrakan, Jupri langsung mengenakan left jacket alias jaket keselamatan dan melompat ke sungai.
Sementara Wahyudi tertinggal di speed boat dan belum sempat mengenakan left jacket. Hingga akhirnya dia ikut tertabrak dan tersedot kebawah tongkang. Sejak kejadian itu, pria 23 tahun tersebut tak muncul lagi ke permukaan dan dinyatakan hilang.
Sedangkan speed boat yang mengalami kerusakan terseret arus hingga ke tepi sungai.
"Atas kejadian itu, korban selamat melaporkannya ke PolAir dan diteruskan kepada kami," ucapnya.
Selang beberapa waktu kemudian, Tim SAR Gabungan terdiri dari Basarnas, Kepolisian hingga Ragam Unsur Relawan Kota Tepian berupaya melakukan pencarian.
"Kami tadi sudah melakukan penyisiran di atas permukaan disekitar lokasi, dengan radius 100 meter dari titik korban hilang. Namun masih belum membuahkan hasil," terangnya.
Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR Gabungan belum melakukan upaya pencarian dengan penyelaman. Lantaran titik hilangnya korban berada di tengah sungai.
"Arusnya deras dan visibility atau jarak pandangnya nol, sehingga kami belum melakukan upaya pencarian dengan penyelaman," sambungnya.
Lanjut Riqi mengatakan, Tim Basarnas kini telah membangun posko pencarian. Ada dua titik posko yang dibangun. Satu berada di Pelabuhan Sungai Kunjang, Jalan Untung Suropati, Kecamatan Sungai Kunjang dan di Jalan Ciptomangunkusumo, Kecamatan Samarinda Seberang.
"Untuk sementara, alat pencarian ada lima rubber boat dari Tim SAR Gabungan. Kami semua masih berupaya melakukan pencarian," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)