Tidak hanya Indonesia, beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Turki, Arab Saudi, Iran, Bangladesh, Palestina, dan Pakistan juga mengecam pernyataan Macron.
Hal yang terjadi inipun juga dikomentari beberapa tokoh di Samarinda. Ketua Majelis Ulama Indonesia, Zaini Naim, beri respon atas hal itu. Ia meminta masyarakat Samarinda untuk tidak terpecah. Agama, dinilai Zaini Nain haruslah saling menghormati.
“Semua agama itu harus saling menghormati. Tidak bisa saling menyalahkan,” ucapnya.
Senada dengan Zaini Naim, Andi Harun, calon Wali Kota Samarinda juga menyayangkan adanya konflik yang ditenggarai muncul dari komentar Presiden Prancis itu.
“Agama itu membawa kedamaian bagi pemeluknya,” kata Andi Harun.
Untuk hal ini pun, Andi Harun yakin, masyarakat Indonesia, juga Samarinda bisa dewasa dalam menyikapi masalah. Andi Harun, sampaikan bahwa dirinya ingat akan kutipan mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid yang dinilai bisa jadi pedoman untuk hal ini.
“Ada quote Gus Dur yang kurang lebih kata-katanya begini: Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya. Kita butuh Islam ramah, bukan Islam marah. Kita butuh Islam ramah, bukan Islam marah. Saya kira itu, indah sekali,” ujar Andi Harun.