“Diimbau tapi kebiasaan masyarakat tidak berubah ya susah. Saya lihat programnya mereka sudah jelas ya, dari kementerian juga sudah jelas untuk menghimbau,” terangnya.
Selain 3M plus, para penyuluh juga kerap mensosialisasikan program bernama Jumantik (juru pemantau jentik) yang sudah rutin disuarakan melalui puskesmas dan posyandu. Termasuk pemberian bubuk abate, meski menurutnya cara itu juga kurang efektif.
“Bubuk abate lima bungkus seharga 20ribu, dan dibagikan ke seluruh masyarakat Samarinda, perlu dana berapa lagi,” ucapnya
Dikarenakan hal ini, Puji mengharapkan agar masyarakat peduli dengan kebersihan lingkungan. Apalagi dengan adanya kasus DBD, masyarakat jangan mengabaikan gejala dan pencegahannya.
“Butuh penanganan yang cepat. Perhatikan tempat yang potensi sebagai wadah jentik, masyakat harus bekerjasama menekan angka kasus DBD,” demikian Politikus Partai Demokrat ini. (advertorial)