DIKSI.CO, SAMARINDA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, merilis lima daerah miskin inovasi.
Dari kelima daerah dengan indeks inovasi rendah tersebut. Kalimantan Timur berada di urutan keempat.
Berikut lima provinsi miskin inovasi, disampaikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri RI.
1. Nusa Tenggara Barat
2. Kalimantan Barat
3. Maluku
4. Kalimantan Timur
5. Gorontalo
Raihan Kaltim itu, turut mendapat sorotan dari Akademisi Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah.
Dosen Fakultas Hukum Unmul itu mengungkap provinsi dengan skor indeks inovasi terendah yang disandang oleh Kaltim ini, seperti menampar pemerintah provinsi untuk segera bangun dari tidur dan berbenah.
"Tidak perlu malu untuk mengakui kalau memang Pemerintah sangat tertinggal dalam hal inovasi terobosan kebijakan," kata Castro, sapaan akrabnya dihubungi Jumat (18/6/2021).
Lemahnya inovasi Kaltim menurut Castro, bertautan dengan buruknya sistem pelaporan, dan minimnya riset dan kajian untuk menopang terobosan kebijakan Pemerintah.
Untuk itu, skor indeks inovasi terendah ini harus jadi oto kritik, serta menjadi bahan evaluasi menyeluruh bagi Isran Noor, selaku Gunernur Kaltim, untuk beres-beres kebijakan ke depannya.
Seperti melakukan riset, Pemprov Kaltim didorong benar-benar diarahkan untuk terobosan kebijakan yang menjawab kebutuhan publik.
"Bukan riset yang sekedar base on project. Begitupun dengan tata kelola data, harus ada terobosan sistem data yang fleksibel, transparan, real time, dan mudah diakses publik," jelasnya.
Diperlukan keseriuasan pemerintah guna mendongkrak indeks inovasi ini.
Bukan hanya angka-angka, namun juga menciptakan tata kelola pemerintahan (good governance) yang mampu melayani publik dengan baik.
"Budaya inovasi juga mensyaratkan role model secara top down, dimana pejabat daerah beserta seluruh jajaran pimpinan, harus jadi contoh bagi bawahannya. Jangan kencang di bawah, namun di atas justru berjalan lamban," tegasnya.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis belum ada komentar resmi dari pihak Pemprov Kaltim.
Awak redaksi telah berupaya menghubungi Muhammad Sabani, Sekretaris Provinsi Kaltim.
Namun setelah melakukan upaya-upaya konfirmasi, namun tak ada tanggapan resmi dari pihak pemprov. (tim redaksi Diksi)