Sejumlah penelitian yang berkaitan tentang komunikasi dan covid-19 yang sedang dan telah dilakukan akademisi di Prodi Ilmu komunikasi disampaikan moderator, Nurliah, kepada mantan aktifis 98 ini.
Ia memberi apresiasi atas penelitian-penelitian tersebut. Fadjroel berharap penelitian-penelitian yang berkaitan tentang covid dan kebijakan pemerintah yang berasal dari akademisi terus berlanjut.
Fadjroel menilai term adaptasi kebiasaan baru yang berusaha disampaikan ke masyarakat sangat sesuai dengan strategi komunikasi yang dilakukan tim Presiden RI. Pasalnya, persepsi positif dapat tumbuh melalui diskusi-diskusi terbuka dengan sejumlah komunitas intelektual.
Kegiatan saat ini, jelas alumni doktor ilmu komunikasi Universitas Indonesia ini sejalan dengan branding sebagai presiden yang demokratis. Hal ini membuktikan bahwa presiden tak menutup pintu-pintu diskusi terkait kebijakan yang dikeluarkannya. Pada akhirnya, Fadjroel melihat akan tumbuh kepercayaan yang bermuara pada persepsi yang positif.
“Strategi komunikasi ini sejalan dengan teori Berlo, SMCR. Sender, Massage, Channel dan Receiver. SMCR ini formulasi sederhana yang tepat untuk bisa mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang Adaptasi Kebiasaan Baru. Langkah awalnya adalah membuka diskusi melalui komunitas intelektual. Ini bisa menambah trust sehingga memunculkan persepsi positif,” terangnya. (tim redaksi Diksi)