DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak memasuki bulan puasa, cuaca yang biasa terik kini berubah menjadi curah hujan yang hampir terjadi setiap hari. Hal tersebut tentunya akan berbanding lurus dengan potensi ancaman banjir.
Disampaikan Sutrisni, Fore Caster Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda, Minggu (3/5/2020) prakiraan cuaca di Kota Tepian sendiri saat ini memang tengah dilanda intensitas hujan tinggi hingga Juni nanti.
"Kalau untuk pantauan mei-juni hujannya lebih meningkat, Juli nanti menurun secara umum klimatologinya, secara jangka panjang, terkadang bisa berubah-ubah," jelasnya.
Diungkapkannya, perubahan cuaca itu bersifat dinamis. Umumnya, prakiraan cuaca ekstrem bisa berubah secara tentatif terkhusus bagi Samarinda lantaran tak memiliki radar cuaca, semisal Balikpapan.
"Tapi dari sana (Balikpapan) langsung memberi kami ke kami kalau ada perubahan ekstrim," imbuhnya.
Untuk potensi cuaca ekstrem, update informasi prakiraan hujan ekstrem akan dilakukan dari setengah hingga satu jam sebelumnya.
Prakiraan cuaca pada bulan titu sendiri, diakui Sutrisno, sedikit meleset dari prakiraan sebelumnya. Pada Januari silam, diperkirakan Mei saat ini cuaca terik akan melanda Samarinda, namun kenyataan justru sebaliknya.
"Karena ada kemunduran musim," tegasnya.