Prosedur ini akan dimulai dengan kembalinya kereta ke depot yang akan dilanjutkan dengan pembersihan bagian luar badan kereta melewati ATWP (Automatic Train Washing Plant) dan akan dilanjutkan dengan 2 orang teknisi yang akan menempatkan lampu di masing-masing trainset dan mengaktifkan lampu tersebut dengan remote control dari luar setelah ruangan kereta steril dari personel untuk 15 menit ke depan.
Setelah proses selesai, teknisi dengan Alat Pelindung Diri (APD) akan memberikan jeda waktu 40 menit sebelum mereka memasuki trainset dan mengambil alat guna memaksimalkan efek sterilisasi sinar UV.(Baca: Pesepeda Berjalan Bukan di Jalurnya Terancam Denda Rp100.000 atau Penjara 15 Hari)
"Inovasi kebersihan seperti penggunaan sinar UV ini sangat diperlukan dalam menghadapi dan mengontrol penyebaran Virus COVID-19 sebagai bentuk dari komitmen LRT Jakarta dalam menjaga kesehatan penumpang dan karyawannya," ujarnya.
Kedepannya, LRT Jakarta berencana untuk menambah lagi prosedur kesehatan lainnya yang mampu meningkatkan kesehatan penumpangnya lewat penggunaan HEPA (High-efficiency particulate air) filter di sistem ventilasi kereta untuk mencegah pernyebaran penyakit secara airborne (lewat udara) dan juga untuk menjaga kualitas udara di dalam kereta.
"Diharapkan lewat diterapkannya usaha-usaha ini maka LRT Jakarta akan terus terjamin kualitasnya sebagai transportasi umum yang memenuhi standar Kesehatan," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "LRT Jakarta Gunakan Sinar Ultraviolet untuk Cegah Covid-19", https://metro.sindonews.com/read/74988/170/lrt-jakarta-gunakan-sinar-ultraviolet-untuk-cegah-covid-19-1592554008