Sabtu, 11 Januari 2025

Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS, Langkah Strategis untuk Kemajuan Ekonomi

Koresponden:
La Hasa

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono

Dengan bergabung dalam BRICS, Indonesia membuka lembaran baru dalam diplomasi ekonomi, memperkuat kerja sama dengan negara-negara besar yang memiliki pertumbuhan ekonomi cepat. Ini diharapkan membawa dampak positif bagi investasi, perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Lebih lanjut, Sugiono menyadari bahwa banyak pihak yang mempertanyakan sikap Indonesia yang memutuskan bergabung dengan BRICS. Sugiono mengatakan bahwa keputusan itu wujud dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

"Awalnya banyak pihak yang pertanyakan keputusan Indonesia masuk sebagai anggota BRICS dan dianggap sebagai sesuatu yang melenceng dari prinsip politik luar negeri kita yang bebas aktif. Namun justru sebaliknya, keanggotaan Indonesia di BRICS adalah wujud dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif itu sendiri," kata Sugiono.

Keputusan Indonesia untuk bergabung BRICS, kata Sugiono, bukanlah hasil kerja semalam. Dia menekankan Indonesia akan mengambil peran penting usai bergabung dengan BRICS.

"Karena keputusan ini bukanlah hasil kerja semalam, melainkan buah dari kiprah konsistensi dan keteguhan diplomasi Indonesia selama puluhan tahun. Sebagai anggota BRICS, Indonesia akan memastikan untuk menjembatani kepentingan negara-negara berkembang dan kawasan Indo-Pasifik, dan akan terus aktif mencegah meruncingnya persaingan geoekonomi dan geopolitik," jelas Sugiono.

"Keanggotaan Indonesia di dalam BRICS bukanlah sesuatu kebijakan yang terisolir, sebelumnya kita juga aktif di kelompok multilateral yang lain, seperti G20, APEC, IPEF, MIKTA, dan CPTPP. Dan sekarang kita sedang dalam tahap aksesi sebagai anggota OICD, oleh karena itu sekali lagi bergabungnya Indonesia dalam BRICS merupakan sebuah wujud dari pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif," pungkasnya.

(*)

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews