DIKSI.CO, SAMARINDA- Sejak memasuki masa darurat pandemi Covid-19, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah telah menyerukan anjuran bekerja dari rumah alias work from home (WFH).
Meski hal tersebut dirasa sangat baik untuk memutus mata rantai pandemi, namun sisi lain dari WFH tentu meningkatkan aktivitas warga di dapur mereka yang bisa menjadi penyebab kebakaran.
Guna mengantisipasi bencana tersebut, disampaikan Nursan, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Kadis Damkar) Samarinda, kalau masyarakat di tengah kondisi saat ini harus lebih waspada guna menghindari musibah kebakaran, terlebih di sepanjang bulan puasa saat ini.
"Terlebih saat puasa ini aktivitas memasak pasti akan meningkat," jelasnya, Jumat (1/5/2020).
Oleh sebab itu, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran dengan cara mengontrol kompor dan mematikan alat elektronik apabila sudah tidak digunakan setelah beraktivitas.
"Hal ini penting karena pemicu kebakaran bisa diakibatkan pemilik rumah terutama kalangan ibu rumah tangga yang lupa mengontrol kompor setelah memasak menu berbuka puasa atau sahur," ungkapnya
Nursan menambahkan, penggunaan alat elektronik rumah tangga juga memiliki risiko tinggi terhadap kebakaran karena dari beberapa peristiwa kebakaran terjadi, berawal dari arus pendek listrik.
Ia mengingatkan seluruh masyarakat berhati-hati bila menyalakan alat elektronik, karena dikhawatirkan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran.
Selain itu, kata Nursan, meski keterbatasan personel dan peralatan pihaknya tetap seperti biasa menyiagakan anggota di seluruh sebaran posko damkar di setiap kecamatan di Kota Tepian.
"Kita memiliki dua unit mobil pemadam di masing-masing posko, ditambah satu mobil pemandu jenis pikap," kata Nursan.
"Kami optimis akan tetap bisa menjalankan tugas kemanusiaan terutama di bulan puasa seperti ini dengan sebaik-baiknya. Selain itu, kami juga mengharapkan masyarakat bisa lebih waspada,” tutupnya. (tim redaksi Diksi)