DIKSI.CO, SAMARINDA - Wabah cacar monyet (monkeypox) kini jadi perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda.
Warga pun diimbau untuk mewaspadai penyakit tersebut.
Sebagai informasi, cacar monyet menyebar antarmanusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita.
Namun penularan antarmanusia membutuhkan kontak yang lama.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Samarinda, Dokter (dr) Osa Rafshodia menekankan bahwa cacar monyet harus terus diwaspadai, meski belum ditemukan di Kota Tepian.
"Penularan penyakit ini kemungkinan karena virus MPox yang ditularkan dari hewan reptil dan hewan melata, jadi harus waspada" ujarnya.
Adapun gejala awal dari monkeypox ini adalah munculnya ruam dengan lepuhan yang muncul di wajah, tangan, kaki, mata, mulut, dan alat kelamin.
Kemudian gejala tersebut juga disertai demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, hingga melemahnya tubuh.
Jika dirasa beberapa ciri tersebut terjadi di tubuh, maka dr Osa menyarankan masyarakat untuk segera mengobatinya di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
Seperti puskesmas, klinik, rumah sakit, atau dapat menghubungi layanan resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, yakni Doctor On Call melalui nomor darurat 119.
"Kehadiran gejala ini menandakan adanya potensi infeksi dan harus diwaspadai dengan serius," ungkapnya.
Diketahui, cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yaitu virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus.
Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus yang terinfeksi virus monkeypox. (Adv)