Sabtu, 21 September 2024

Waspada!! Ada Kemungkinan Droplet Covid-19 Bisa Menempel di Material yang Terbawa Banjir

Koresponden:
Er Riyadi
Sabtu, 23 Mei 2020 9:36

Banjir terjadi di beberapa titik di Kota Samarinda, Sabtu (23/5/2020)/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Jelang Idulfitri 1441 Hijriah, warga Samarinda dihadapkan oleh wabah Covid-19 yang tak kunjung mereda.

Banjir seolah menjadi pelengkap cobaan warga Kota Tepian. Di beberapa titik di Samarinda, terjadi banjir dengan ketinggian hingga pinggang orang dewasa.

Tak berhenti sampai di situ, banjir dimungkinkan membuat penularan Covid-19 makin meluas di Samarinda. Terlebih, mengutip artikel dari kumparan.com, menulis jejak Covid-19 atau SARS-CoV-2 terdeteksi di air selokan Massachusetts, Amerika Serikat oleh para ilmuan.

Eric Alm, salah satu peneliti yang terlibat menekankan, masyarakat tidak berisiko tertular virus dari partikel air limbah. Tetapi, temuan ini setidaknya bisa menunjukkan seberapa luas penyebaran virus penyebab penyakit Covid-19 tersebut.

Atas temuan itu, berbagai spekulasi beredar di masyarakat, terkait kemungkinan droplet atau tetesan kecil pembawa virus bisa menular melalui media air.

Menanggapi hal tersebut, Andi Muhammad Ishak, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim menyebut, virus corona hanya bisa hidup dalam jaringan droplet seperti air liur atau dahak. Namun, bila masuk dalam saluran air atau sungai, virus tidak akan bisa bertahan hidup.

"Prinsipnya, virus hanya bisa hidup dalam jaringan hidup misalnya air liur atau dahak. Jika masuk dalam saluran air apalagi sungai, maka konsentrasi droplet akan larut, sehingga virus tidak bisa bertahan hidup di air," kata Andi, dikonfirmasi Sabtu (23/5/2020).

Meski begitu, Andi menekankan virus masih memungkinkan bisa bertahan di droplet yang menempel pada material yang terbawa oleh banjir. Artinya, banjir juga tidak benar-benar aman.

Andi menegaskan, selama droplet yang menempel di material belum kering atau menguap, masih memungkinkan ada virus yang berpotensi menularkan kepada manusia di situ.

"Selama belum kering atau menguap, dropletnya bisa saja terjadi. Tapi umumnya material kan terendam atau tenggelam, sehingga droplet akan terlarut (hancur) di dalam air," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews