DIKSI.CO, SAMARINDA - 6 bulan sudah Covid-19 turut mewabah di Kaltim.
Ribuan orang dilaporkan terkonfirmasi positif, dan ratusan orang dilaporkan meninggal dunia.
Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan melakukan penanganan Covid-19 turut menjadi korban keganasan virus asal Wuhan tersebut.
Namun hingga kini belum diketahui berapa jumlah tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif, bahkan menjadi korban jiwa Covid-19.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, dr Sukwanto, Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kaltim, menyampaikan pihaknya belum menerima laporan secara rinci berapa jumlah tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kami secara rinci belum dapat laporan, baik dari dinas kesehatan maupun rumah sakit. Yang tahu itu mereka, hingga saat ini kami belum dapat rincinya," kata dr Sukwanto, dikonfirmasi Selasa (22/9/2020).
PPNI Kaltim telah meminta data tersebut ke pihak rumah sakit dan dinas kesehatan kabupaten/kota, namun hingga saat ini data tersebut belum diterima. Beredar kabar, data nakes dilarang keluar oleh pimpinan institusi.
"Kami sudah minta, tapi informasi yang kami dapat pihak rumah sakit atau pimpinan institusinya melarang data-data itu diberikan keluar. Ya kami tidak bisa memaksa mereka," jelasnya.
dr Sukwanto menyebut total perawat di Kaltim mencapai 13 ribu lebih, dari jumlab tersebut pihaknya juga belum mengetahui berapa jumlah perawat yang turun langsung dalam penanganan Covid-19 di rumah sakit rujukan maupun lokasi darurat karantina.
"Jumlah perawat yang ada di Kalimantan Timur berjumlah 13 ribu lebih. Saya juga belum mendapat data secara pasti berapa jumlah perawat yang masuk dalam perawatan pasien Covid-19," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ( P2PM) Dinas Kesehatan Kaltim, dr Ronny Setyawati, dikonfirmasi terkait data nakes terkonfirmasi positif, tidak berkomentar banyak.
Dirinya menyebut data nakes yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal dengan status positif Covid-19 belum terdata lengkap dari seluruh kabupaten/kota.
"Data di Dinkes Kaltim tidak begitu lengkap," kata dr Ronny singkat.
Awak media pun diharap bisa mengkonfirmasi langsung pihak rumah sakit maupun dinkes di kabupaten atau kota.
"Data yang lengkap ada di kabupaten atau kota," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)