DIKSI.CO, SAMARINDA - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda Ismed Kusasih mengatakan bahwa Samarinda memiliki potensi jadi daerah transmisi lokal Covid-19.
Dikatakan demikian karena secara geografis, kata Ismed Samarinda dikelilingi daerah yang menyatakan sebagai transmisi lokal seperti daerah Kukar, Bontang, Kutim, Paser dan Balikpapan.
"Iya (ada kemungkinan), karena umumnya Samarinda dikelilingi oleh daerah yang menyatakan transmisi lokal, kasus-kasus dua hari lalu seperti Kukar, Bontang, Kutim, itu sudah menyatakan (transmisi lokal). Hanya saja kalau yang resmi (transmisi lokal) dari pusat itu cuma Balikpapan, sama Paser," kata Ismed saat dikonfirmasi melalui via telepon, Senin (4/5/2020)
Selain faktor geografis sebab kemungkinan lainnya, kata Ismed adalah apabila hasil swab seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal pada Minggu (3/5/2020) lalu telah dinyatakan positif Covid-19.
Jika demikian, maka, kata Ismed Samarinda akan jadi daerah transmisi lokal. Pasalnya, pasien yang meninggal tersebut ditetapkan sebagai PDP bukan karena memiliki riwayat perjalanan dan klaster apapun.
"Memang pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan. Untuk menyatakan Samarinda telah terjadi transmisi lokal, kita harus menunggu hasil swab yang sempat kita lakukan kepada pasien tersebut pada waktu sebelum meninggal," ujarnya.
Ismed mengatakan kalaupun terjadi transmisi lokal belum tentu Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan langsung mengambil keputusan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Katanya, tergantung apakah keadaan transmisi lokal dapat terkendali atau tidak. Jika tidak maka PSBB bisa menjadi pilihan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Nanti kita lihat, karena transmisi lokal itu dilihat dari lonjakan pasiennya. Transmisi lokal itu kan ada yang terkendali, kalau terkendali artinya kita kuat-kuat tracing saja. Yang susah itu kalau disana muncul, disini muncul, nah itu susah," tutur Ismed. (tim redaksi Diksi)