DIKSI.CO, SAMARINDA - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, khususnya Samarinda belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Sejumlah langkah diambil guna menekan laju penyebaran Covid-19 di Samarinda, termasuk bekerja dari rumah (Work From Home).
Namun langkah ini tidak diterapkan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Samarinda.
"Dari awal kita tidak WFH," ujar Abdullah, Kepala Dinas Dukcapil Samarinda saat ditemui Diksi.co.
"Pelayanan di tempat kami (dukcapil) tidak boleh tutup. Walaupun hampir semua OPD menerapkan WFH, pelayanan kami harus terus berjalan," lanjut Abdullah.
Meski demikian, pelayanan tatap muka tetap dibatasi, mengingat wabah Covid-19 yang masih belum terkendali.
"Pelayanan tatap muka tetap kita batasi. Kita tidak mau juga mengambil risiko terlalu besar," lanjutnya.
Abdullah mengakui ada penurunan jumlah pelayanan sejak membatasi pelayanan tatap muka.
"Perhari biasanya hingga 3.000 dokumen, sekarang maksimal 2.000 dokumen yang kami layani perharinya," terangnya.
Sejak Covid-19 merebak pertengahan Maret 2020 di Samarinda, Disdukcapil telah menggunakan aplikasi Dukcapil Go Digital untuk pelayanan secara daring.
"Kami sudah terapkan sejak 2018, namun belum maksimal. Sejak Covid-19 merebak, masyarakat perlahan mulai beralih ke digital," tambahnya.
Penerapan sistem pelayanan daring diakui Abdullah cukup membantu pemerintah guna menekan laju penyebaran Covid-19.
"Sekarang mulai dirasakan masyarakat, semua pelayanan bisa dilakukan secara daring. Tidak harus ke kantor kami untuk mengurus keperluan mereka," pungkas Abdullah. (tim redaksi Diksi)