DIKSI.CO, SAMARINDA - Penanganan menekan laju angka pasien Covid-19 saat ini terus digalangkan pemerintah. Satu di antaranya dengan menciptakan herd immunity yang melakukan vaksinasi pada 70 persen masyarakat.
Namun demikian, pasalnya para warga binaaan permasyarakatan (WBP) se-Kaltimtara baru mendapatkan vaksinasi tak sampai 10 persen dari total mereka yang mencapai 12.400 WBP.
Meski para WBP banyak dikategorikan sebagai masyarakat kelas dua, namun mereka tetap adalah bagian dari masyarakat yang harus diperhatikan guna menciptakan herd immunity.
"Jadi untuk Lapas dan Rutan diwilayah lain belum. Masih Tenggarong (yang sudah mendapatkan vaksin). Jumlah yang sudah divaksin itu baru 1.200an WBP. Dari seluruh wilayah Kaltim-Kaltara ini, jumlah WBP ada 12.400an," beber Jumadi, Kadivas Kanwil Kemenkumham Kaltimtara, Minggu (1/8/2021) sore tadi.
Meski Jumadi menyadari jika WBP bukanlah masuk kategori prioritas penerima vaksin, akan tetapi ia tetap berharap dan telah melakukan upaya komunikasi pada pemerintah agar vaksinasi WBP bisa direalisasikan.
"Jadi secara umum belum semua menerima vaksinasi. Mudah-mudahan Pemda bisa mengalokasikan vaksinnya untuk WBP. Vaksin untuk sekarang ini masih sangat kurang. Tapi kami sudah lakukan koordinasi dengan Pemda," harapnya.
Lanjut Jumadi, penerima vaksinasi yang berada di Lapas Tenggarong, Kutai Kartanegara lebih dulu dilakukan sebab sempat terjadi cluster sebaran pagebluk Covid-19.
"Tenggarong waktu awal pandemi dulu pernah ada klaster agak banyak. Sehingga disana ada perhatian khusus. Tapi di sana pun juga belum menyeluruh. Jadi untuk yang sudah itu baru Lapas di Tenggarong. Untuk LPP, LP Anak juga sudah. Tapi untuk LP lainnya masih menunggu. Berharapnya dengan diberitakan ini bisa cepat di Vaksin," imbuhnya.
Menurut Jumadi pemberian vaksinasi pada WBP sebetulnya tak kalah penting. Sebab ia menilai para wbp yang hidup berkerumun dan tekurung dalam satu ruangan menjadi kondisi yang sangat rentan penularan Covid-19.
"Mereka ini kan hari-hari berkerumun, tidur bareng, makan bareng. Jadi semoga dengan diberitakan ini bisa segera mendapatkan vaksin," tegasnya.
Kendati demikian, Jumadi beserta jajaran Rutan dan Lapas se-Kaltimtara tak pasrah begitu saja. Berbagai upaya antisipasi pun terus dilakukan. Semisal menjaga kebersihan para WBP dan tetap mentiadakan jam besuk keluarga.
"Kitaa perketat lagi. Bahkan semakin dirutinkan penyemprotan disinfektan setiap minggu di seluruh lokasinya. Tapi yang paling penting di tempat para pegawainya, karena pegawai masih ada yang keluar pulang ke rumah. Kemudian mewajibkan pegawai untuk menggunakan masker, cuci tangan dan diperiksa suhu tubuhnya," urainya.
Meski kebersihan WBP telah dimaksimalkan, namun Jumadi juga menyadari jika para pegawai Rutan dan Lapas juga harus meningkatkan kesehatan dan kebersihan individualnya.
"Hampir semuanya (pegawai Rutan dan Lapas) sudah divaksin. Vitamin untuk pegawai juga setiap hari diberikan. Pegawai mesti harus jaga diri karena yang sangat rentan bertemu dengan orang diluar," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)