DIKSI.CO, SAMARINDA - Proyeksi pendapatan asli daerah (PAD) di APBD Kaltim 2021, ditarget naik oleh Pemprov Kaltim.
PAD Kaltim ditarget sebesar Rp 5,3 triliun, angka ini naik 24,96 persen atau Rp 1,07 triliun dari PAD tahun lalu yang hanya Rp 4,31 triliun.
Dalam paripurna tanggapan Pemprov Kaltim, terkait pandangan fraksi di DPRD Kaltim, Fathul Halim, Asisten III Sekprov Kaltim memyebut, berbagai strategi telah disiapkan untuk memenuhi target tersebut.
"PAD Kaltim ditarget ada penambahan pemasukan sebesar Rp 1,07 triliun. Harapan kami, target tersebut dapat dipenuhi," kata Fathul Halim, ditemui usai paripurna, Senin (14/12/2020).
Untuk mengejar target tersebut, Pemprov melalui Bapenda Kaltim akan menyiapkan 20 kendaraan samsat mobile. 20 unit kendaraan yang diberi nama mobil panglima ini, nantinya akan mengcover pembayaran pajak kendaraan di daerah terdalam Bumi Mulawarman. Mempermudah warga membayar pajak kendaraan tahunan.
Tidak berhenti sampai di situ, Bapenda juga akan bekerja sama dengan platfrom pembayaran digital, seperti Tokopedia, Ovo, dan lainnya, untuk pembayaran pajak kendaraan.
"Pembayaran pajak kendaraan juga akan memanfaatkan platform pembayaran digital seperti Tokopedia, Ovo, dan lain-lain. Kami mendorong hal itu terjadi," jelasnya.
Sementara itu, Ismiati, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, menyampaikan minggu depan pihaknya akan melaunching kerjasama pembayaran pajak kendaraan dengan platfrom digital.
Ismi menegaskan sistem telah siap digunakan.
"Secara sistem sudah ok. Kita atur tinggal launching minggu depan," ungkapnya.
Beberapa platfrom pembayaran digital bisa digunakan untuk pembayaran pajak lima tahunan ini. Namun, untuk tahap awal, pajak kendaraan hanya bisa dibayarkan di Tokopedia.
"Platform Tokopedia, Gopay, Ovo. Cuma yang kita persiapkan tahap awal Tokopedia," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)