DIKSI.CO, SAMARINDA - Desa Loa Kumbar yang terletak di perbatasan Kutai Kartanegara (Kukar) dan merupakan kawasan terisolir, kini menjadi fokus Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Samarinda dengan memberikan bantuan bibit pisang kepada para petani setempat.
Upaya itu diharapakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan di wilayah Loa Kumbar.
Hal ini disampaikan oleh Plh Kabid Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP), Didi Subroto saat dihubungi via telepon pada Rabu (27/11/2023) malam.
"Kami membantu penanaman bibit pohon pisang untuk 2 hektar, melibatkan kelompok tani Loa kumbar Jaya 1 dan Loa Kumbar Jaya 2. Jumlah bibit yang ditanam mencapai 265," ujar Didi.
Ia menyoroti pentingnya program ini dalam meningkatkan sektor pertanian pihaknya juga telah melakukan survei untuk melihat apa aja yang di butuhkan oleh petani.
"Setelah melakukan survei perkembangan di bidang pertanian, kami memahami kebutuhan petani, termasuk 2 hektar pisang, 2 hektar pepaya, dan sawah padi seluas 2 hektar. Inilah yang kita program untuk memajukan bidang pertanian kita," ujarnya
Program pemberdayaan ini didukung oleh alokasi anggaran dari anggaran perubahan tahun 2023.
"Dana tersebut mencakup segala kebutuhan mulai dari bibit dan benih, pupuk, kapur, hingga pengobatan atau pestisida,"ucapnya.
Namun, langkah ini tidak hanya tentang memberikan bantuan, melainkan juga memberdayakan petani lokal secara ekonomi.
Hasil panen yang diperoleh para petani dapat dijual langsung, dan Dinas Ketahanan pangan sedang menjajaki rencana kerjasama dengan Bulog untuk memperluas distribusi hasil panen tersebut.
"Saat ini, Dinas Ketahanan Pangan tengah merencanakan kerjasama dengan Bulog, namun masih dalam proses bersama Pemkot. Tujuannya adalah agar Pemkot Samarinda dapat memberikan sumbangsih terhadap pangan nasional," tuturnya.
Upaya pemberdayaan ini tidak berhenti di situ. Dinas Pertanian terus mengoptimalkan arah subsidi dengan menciptakan database petani yang konsisten menanam padi.
"Arah subsidi harus tepat sasaran, jangan salah. Oleh karena itu, kita perlu database petani yang menanam padi secara berkelanjutan. Rencananya, ini akan melibatkan kerjasama dengan penggilingan padi yang ada di Samarinda," pungkasnya. (*)