DIKSI.CO, SAMARINDA - Selain melakukan pengendalian banjir di kawasan perkotaan,Pemkot Samarinda juga turut melakukan pengendalian banjir di kawasan Samarinda Seberang khususnya di Sepanjang Jalan KH Harun Nafsi Samarinda Seberang.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan bahwa di kawasan KH Nafsi ini merupakan kawasan yang rawan banjir, karena walaupun hujan datang hanya sebentar pasti akan menimbulkan banjir.
Ia menyebut bahwa nantinya Pemkot Samarinda bersama Pemprov tahun ini akan lakukan intervensi untuk pengendalian banjir di kawasan rapak dalam Harun nafsi dan tahun 2024 akan berlanjut.
"Untuk tahun ini kita masuk untuk Normalisasi karena air posisi ngambang tergenang tidak bisa kekanan kekiri karena masih banyaknya bottleneck," ujar Andi Harun usai melakukan peninjauan pada Senin (9/10/2023).
Ia mengatakan bahwa terlihat ada bangunan di dekat kawasan Drainase namun dari identifikasi lurah dan camat tidak ada ganti rugi karena bangunan hanya berupa tambahan bangunan kedepan.
"Memang ada fasilitas publik seperti jembatan kalau misalnya secara teknis akan mengganggu pengerjaan akan dibongkar tapi kalau untuk kepentingan warga selama dalam pengerjaan Kita akan membangunkan alternatif jalan sementara sampai selesai normalisasi," ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa nantinya pihaknya akan membangun jembatan tersebut secara permanen.
"Kami mohon dukungan ketua RT dan masyarakat ini semua dilakukan untuk menanggulangi banjir di daerah sekitar ini," tuturnya.
Orang nomor satu di Kota Tepian ini mengatakan bahwa tahun ini akan dilakukan normalisasi dan pada tahun 2024 akan dilakukan fisikanya.
"Insyaallah tahun depan akan terus berlanjut kegiatan sampai daerah ini sampai betul bebas dari banjir," katanya.
Ia menjelaskan bahwa pada proyek perencanaan ini tidak ada masalah pada lebar Drainase 4 meter, namun yang jadi masalah masih banyak bottleneck yang ada di drainase kawasan KH Harun Nafsi sepanjang 2,7 Kilo.
"Ini akan lakukan normalisasi dulu insyaallah tahun depan APBD 2024 akan masuk pada kegiatan fisik, rencananya akan dibuat betonisasi, nanti untuk tahun 2023 sampai bulan November akan normalisasi jadi air bisa ngalir dan bisa berfungsi," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa nantinya agar fisik bisa tahan lebih lama akan dibuat permanen oleh Provinsi pada tahun 2024.
Pihaknya juga meminta agar bisa Kolaborasi bersama dengan TNI Polri agar kegiatan normalisasi bisa berjalan dengan lancar.
"Kita kompak terus terutama dukungan masyarakat pokok nya siapa lagi yang bisa membuat daerah Kita nyaman bebas dari banjir kalo tidak kerja bareng-bareng mohon dukungan masyarakat," bebernya.
Ia juga meminta kepada camat agar bisa merumuskan timeline tahap 1 dengan melakukan dulu sosialisasi kepada masyarakat paling lambat hari Rabu (11/10/2023) mendatang.
"Walaupun sebelumnya juga pernah lakukan sosialisasi nah tapi sekali lagi sosialisasi setelah itu dilakukan kegiatan normalisasi waktu kita pendek hanya sampai bulan November jadi harus bergerak cepat," tuturnya.
Kita harus segera lakukan upaya pengendalian banjir yang diperuntukkan bagi kenyamanan warga terutama pengguna lalulintas maupun warga yang bermukim di kawasan ini. (*)