DIKSI.CO, BALIKPAPAN- Terdapatnya penambahan kasus transmisi lokal Covid-19 di Balikpapan pada Sabtu (6/6/2020) yang memengaruhi grafik R Nought (RO) yang akan digunakan sebagai syarat kebijakan new normal.
"1 yang transmisi lokal itu yang menaikkan grafik RO, karena grafik RO dinilai dari penularannya. Kalau datang 1 per 1 dari berbagai daerah tidak menaikkan RO," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty.
Namun menurutnya, dengan adanya tambahan 1 kasus transmisi lokal tersebut, tidak menaikkan grafik RO secara tajam dan hanya menaikkan angka nol koma sekian saja.
Ia juga harus berkonsultasi kepada Dinkes Provinsi terkait kasus pasien Covid-19 yang merupakan warga luar daerah yang berada di Balikpapan.
"Ada beberapa kasus yang kita haturkan dulu ke Dinkes Provinsi karena ini penduduk luar, dan memantau 2 minggu terakhir mereka ada di mana. Ini ada 5 kasus yang akan kita serahkan ke Dinkes Provinsi setelah itu kita menentukan kembali RO-nya," lanjutnya.
Di samping itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi juga menyampaikan agar kebijakan yang dilakukan untuk penanganan Covid-19 tidak ditetapkan secara formal agar dapat diberikan pendekatan humanis.
"Tidak terlalu dengan pendekatan formalitas, sejak awal kita kan juga tidak menetapkan seperti PSBB, jadi kita tidak terlalu formal seperti perwali (peraturan wali kota)" kata Rizal.
"Kita berharap pendekatan lebih persuasif dan humanis dan jangan terjebak pada hal formalitas," lanjutnya.
Ia mengatakan kegiatan seperti pembukaan rumah ibadah, beberapa ruas jalan, rumah makan, kafe tetap berjalan seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya.
"Nanti kita lihat apakah kita tetap masuk tahap selanjutnya atau kita tunda, tapi pengetatan di pintu masuk kita evaluasi dan kita tingkatkan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)