Jumat, 22 November 2024

Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Pemakaman di Bontang Mulai Didatangi para Peziarah

Koresponden:
Irwan Wahidin
Selasa, 21 April 2020 10:12

Pengunjung pemakaman membeli bunga ke penjual./Diksi.co

Sebagai informasi, dalam tradisi nyekar biasanya dilakukan pembersihan makam dan pembacaan doa atau bagian dari surat Al-Quran.

Tradisi tersebut muncul dari umat Islam yang ingin masuk bulan Ramadan dalam keadaan bersih. Mereka ingin segala kesalahan dan kekeliruan baik yang dilakukan, baik sengaja maupun tidak, bisa dimaafkan oleh teman, saudara atau seluruh keluarga agar bisa menjalani puasa dengan lancar, tenang dan tulus.

Menanggapi hal itu, Kasi Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Bontang Ali Mustofa tidak melarang keras bagi mereka yang ingin melaksanakan nyekar. Namun, tentu dengan menjalankan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan pemerintah.

"Asalkan tidak banyak orang, yang penting jaga jarak dan pakai masker. Kalau mereka bisa jaga diri baik-baik, kami tidak larang betul. Waspada saja dan tidak berkerumun," ujarnya.

Di samping itu, mengingat Bontang masih dalam keadaan waspada terhadap kasus corona virus disease (Covid-19), ia lebih menyarankan kepada warga untuk tidak mendatangi makam dan cukup mendoakan mayit di rumah saja.

"Saran saya lebih baik dibacakan di rumah saja, karena kalau ke kuburan apalagi beramai-ramai itu beresiko bertemu orang banyak. Tidak semua warga ke kuburan, cuma ini belum banyak, belum tau nanti kan mungkin masih ada yang ziarah lagi," katanya (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews