DIKSI.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Andi Harun meninjau langsung lokasi proyek normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Jembatan Ruirahayu - Jembatan Gang Nibung pada, Rabu (18/5/2022).
Diketahui, Sekitar 200 orang petugas gabungan dari BPBD Samarinda, Disdamkar Samarinda, Satpol PP Samarinda dan unsur TNI-Polri diturunkan untuk memaksimalkan jalannya kegiatan yang berjalan sejak Jumat, 13 Mei 2022 lalu.
Andi Harun didampingi camat setempat dan beberapa pejabat dinas lainnya pun melihat-lihat keadaan di sekitar lokasi.
Alhasil, ia meminta masyarakat sekitar untuk bersabar, sebab jembatan kayu yang membentang di sekitar gang Nibung akan dirobohkan sementara.
"Kalau jembatan dipertahankan, pengerjaan bakal macet. Sementara normalisasi SKM untuk penanggulangan banjir lebih mendesak dan untuk kepentingan orang banyak," ucap Andi Harun.
Ia menegaskan, rencana pembangunan jembatan baru di sisi dalam Gang Nibung tersebut sudah memiliki anggaran hingga pemenang lelangnya.
Sebab itu, dirinya meyakinkan kepada warga bahwa jembatan pengganti akan benar-benar dibangun dan akan jauh lebih apik dari sebelumnya.
Adapun jalan alternatif yang dimaksud oleh Andi Harun adalah Jalan Kyai Hasan Basri, Jalan Merak II, hingga Jalan S Parman, untuk sementara ini dapat digunakan warga.
"Jalan di dalam memang sudah ada. Intinya, tahun ini akan dibangun jembatan seperti yang dibangun di Kehewanan," terangnya.
Senada dengan wali kota, Kabag SDA Pemkot Samarinda, Hambali menuturkan, agar normalisasi berjalan efektif kali ini harus membongkar Jembatan Gang Nibung yang berusia 50 tahun lebih.
Langkah tersebut dilakukan agar tak menghambat pengerjaan normalisasi SKM sesuai rekomendasi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim.
"Supaya dua alat berat ekskavator dari pihak TNI bisa lewat lalu lelang membersihkan sungai. Nanti untuk warga akan dibangunkan lagi jembatan baru," ucap Hambali kepada awak media.
Hambali menambahkan, jembatan pengganti akan dibangun di sisi dalam Gang Nibung dan pemerintah sendiri telah menganggarkan sekitar Rp 8 miliar. Pembangunan jembatan dilakukan berbarengan kegiatan normalisasi SKM dan ditarget rampung pada 2022 ini.
Sementara pembongkaran 98 bangunan milik warga yang terdampak normalisasi SKM sendiri, terang Hambali, telah dilakukan dan tidak mengalami kendala.
"Hanya kurang dua rumah lagi yang pemiliknya masih keluar daerah, berkaitan dengan pembayaran pembebasan lahan," pungkasnya. (Advertorial)