Dijelaskannya, perkembangan tanaman perkebunan di Kaltim mengalami peningkatan pesat dan menjadi potensi besar dalam peningkatan kesejahteraan petani.
Namun, menurutnya, beberapa kendala seperti rendahnya produktivitas, lemahnya kelembagaan petani, dan pemasaran hasil produksi yang tidak terarah masih menjadi masalah utama
Guna mengatasi masalah ini, Pemprov Kaltim berupaya memperluas areal tanaman, intensifikasi, rehabilitasi, dan peremajaan tanaman.
Diharapkan peserta pelatihan dapat menjadi bagian dari kelompok tani sejati yang mampu berkembang mandiri tanpa bergantung pada bantuan pemerintah.
"Pelatihan ini menjadi salah satu upaya penting untuk mencapai tujuan tersebut, dengan fokus pada peningkatan kebersamaan dan motivasi dalam kelembagaan petani agar lebih kuat dan maju," pungkasnya. (*)