DIKSI.CO, SAMARINDA - Guna meningkatkan kualitas dan taraf ekonomi masyarakat menengah bawah, Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman secara akademis melakukan pelatihan pembuatan jamu di desa binaan yakni Desa Serayu Jalan Serayu, Kelurahan Tanah Merah, pada Minggu (1/11/2020) yang lalu.
Pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan minat wirausaha baru serta menjadi titik awal transformasi Desa Serayu sebagai “Kampung Jamu” di Samarinda.
Disampaikan Ketua Panitia, Ibnu Syihab, gagasan ini diharapkan dapat menimbulkan peran aktif masyarakat untuk dapat secara mandiri meningkatkan sistem imun sehubungan dengan kondisi pandemi COVID-19 saat ini.
"Sebelum tim PHP2D yang dibina Dosen Faperta Unmul Prof. Dr.sc.agr. Nurhasanah, S.P., M.Si., untuk melakukan pelatihan pembuatan jamu terlebih dahulu melakukan pemberdayaan dengan mengajak kelompok tani untuk menanam tanaman rempah dan obat di pekarangan rumah dan memanfaatkan lahan tidur desa eks transmigrasi," ungkapnya.
Sementara itu, pengisi materi pelatihan pembuatan jamu, Apt. Fajar Prasetyo.Ph.D, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (Kesmas) memaparkan, secara grand desain tanaman-tanaman (jahe, kunyit, kelor, dll) yang diolah menjadi jamu adalah tanaman yang dapat meningkatkan sistem imun.
"Tetapi pada teori dan faktanya tanaman-tanaman tersebut tidak hanya memiliki satu fungsi, misal anti aklamasi, anti radang, bahkan signifikan dalam membantu proses menyembuhkan pasien covid-19," jelasnya.
Kegiatan tersebut berlangsung lancar dengan tetap menerapkan protocol kesehatan. Platihan yang dihadiri oleh beberapa elemen masyarakat Serayu dan delegasi dari lembaga himpunan mahasiswa Fakultas Pertanian itu direncanakan akan berlajut hingga dapat terbentuk pusat industri kreatif agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. (tim redaksi Diksi)